14 Des 2007

MUNGKINKAH MEMBERIKAN DOG FOOD UNTUK KUCING ?

Oleh: Nurheti Yuliarti

Dimuat di majalah Flona Juni 2007


Suatu hari ketika saya masih mahasiswa dan menjalani koasistensi di rumah sakit hewan saya pernah didatangi oleh seorang klien dengan membawa kucing kesayangannya yang berbulu kusam. Klien saya tersebut mengeluh bahwa kucing kesayangannya tidak mau makan, diare dan lesu. Saya mencoba memeriksa dan menekan bagian perut kucing tersebut. Tampaknya dia merasa kesakitan, kemudian saya menanyakan beberapa hal kepada klien saya itu. Ternyata, sehari sebelumnya dia memberikan makan dog food atau pakan anjing komersial kepada kucing tersebut karena pakan komersial yang biasa dia berikan untuk kucing tersebut habis. Hal itu tidak hanya dilakukannya sekali ini namun seringkali bila pakan untuk kucing habis maka dia menggantikannya dengan memberikan pakan berupa pakan anjing komersial atau dog food sampai pakan kucing komersial dapat dia sediakan kembali, karena selain memelihara kucing ia juga memelihara beberapa ekor anjing. Saya menyimpulkan bahwa mungkin inilah penyebab utama terjadinya gangguan pencernaan pada kucing tersebut.


Memang seringkali pemilik hewan kesayangan ceroboh dalam memberikan pakan pada hewan kesayangannya, utamanya bagi mereka yang memelihara lebih dari satu jenis hewan kesayangan namun sibuk sehingga menggunakan satu jenis pakan komersial untuk hewan kesayangan yang berbeda-beda misalnya memberikan dog food untuk pakan kucing. Selain itu kadang-kadang kecerobohan seperti kasus diatas dapat terjadi, Karena pakan kucing habis maka sebagai gantinya pemilik diberikan dog food sebagai gantinya untuk sementara waktu.


Kucing Bukan Anjing Kecil

Harus kita ingat bahwa kucing bukanlah anjing kecil. Secara alamiah anjing di desain Tuhan sebagai omnivora atau pemakan segala, berbeda dengan kucing yang memang di desain sebagai karnivora atau pemakan daging. Karena itulah kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh keduanya tidaklah sama. Perbedaan utama kebutuhan diet antara keduanya terletak pada kebutuhan akan asam lemak esensial. Asam lemak esensial merupakan asam lemak yang diperlukan hewan namun tidak dapat dibuat atau disintesa oleh tubuhnya sehingga harus didapatkan dari luar melalui pakan. Kekurangan atau defisiensi asam lemak esensial dapat mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan mulai dari pertumbuhan terhambat, gangguan persendian, alergi, gangguan penglihatan, gangguan tingkah laku, gangguan jantung, peredaran darah bahkan kerusakan hati dan ginjal.


Asam lemak esensial yang dibutuhkan oleh anjing adalah Asam linoleat alpha (ALA) dan asam linoleat (LA). Sementara itu selain membutuhkan ALA dan LA kucing juga membutuhkan Asam Arakhidonat (AA). Mengapa demikian? Ternyata anjing dapat mengubah LA menjadi AA dengan enzim tertentu di dalam tubuhnya. Karena di dalam tubuh kucing tidak terdapat enzim yang berfungsi untuk mengubah LA menjadi AA maka dari itu kucing tidak dapat membuat atau mensintesa AA. Untuk itulah kucing memerlukan asupan pakan yang mengandung AA. Asam arakhidonat diperlukan untuk melakukan respon peradangan yang diperlukan untuk sistem pertahanan tubuh. Pada sejumlah kasus seperti alergi ditujukan untuk menekan respon peradangan. Pada kasus yang lain respon peradangan digunakan untuk sistem pertahanan alami tubuh. Asam arakhidonat juga membantu pertahanan kulit dia juga diperlukan untuk proses penjendalan darah, fungsi reproduksi dan Gastrointestinal. Apabila kucing diberikan diet berupa pakan anjing komersial atau dog food tak ayal lagi fungsi-fungsi ini akan terganggu sehingga muncul gangguan kesehatan yang akan membutuhkan perhatian ekstra dari pemilik.


Perbedaan pakan juga terletak pada kebutuhan akan asam amino taurin. Diketahui bahwa anjing dapat mensintesis sendiri taurin berbeda dengan kucing yang tidak mampu mensintesa sendiri asam amino taurin. Taurin adalah asam amino yang diperlukan untuk membentuk empedu, kesehatan mata, dan fungsi otot jantung. Kucing memerlukan taurin dalam jumlah tinggi untuk menjalankan fungsi tubuhnya. Masih sedikitnya jumlah enzim yang dapat memproduksi taurin dari asam amino lain seperti metionin dan sistein dalam tubuh kucing sehingga kucing memerlukan diet yang mengandung taurin dalam jumlah tinggi. Defisiensi taurin dapat menimbulkan gangguan jantung yang disebut dilated Cardiomyophaty dan gangguan lain seperti gangguan penglihatan dan gangguan reproduksi


Satu lagi hal yang harus dipertimbangkan bahwasannya kucing memerlukan jumlah protein total yang lebih tinggi dibanding dengan anjing. Hal tersebut dapat terjadi karena di dalam hati kucing tidak mempunyai enzim untuk memecah protein. Jika diet minimal protein yang diperlukan tidak dapat dipenuhi, kucing akan memecah protein yang ada dalam otot. Sebagian besar hewan dapat membuat ornitin yang diperlukan untuk membentuk arginin yang juga merupakan protein esensial yang diperlukan hewan. Kucing akan mengalami defisiensi arginin jika tidak cukup ornitin untuk mengikat amonia dan gejala berat seperti salivasi, ataksia, dan mungkin kematian akibat tingginya amonia.


Pabrik pembuat pakan komersial tentulah mengetahui tentang hal ini sehingga pakan komersial untuk kucing umumnya mengandung total protein dan arginin lebih tinggi dan telah dilengkapi dengan bahan makanan yang mengandung AA maupun taurin, berbeda dengan pakan komersial untuk anjing yang tidak dilengkapi dengan bahan makanan yang mengandung AA maupun taurin mengingat anjing dapat mensintesa sendiri AA dan taurin dalam tubuhnya. Selain itu penambahan bahan makanan yang mengandung AA seringkali justru akan mengakibatkan reaksi peradangan dan gatal-gatal pada anjing sehingga AA tidak pernah ditambahkan dalam pakan komersial untuk anjing


Pakan alami

Kalau kita memelihara kucing selain juga anjing dan meramu sendiri pakan untuk mereka tentu saja kita harus benar-benar memperhatikan kebutuhan gizi mereka. Jangan sampai kita memberikan pakan yang sama hanya karena menghemat waktu dan tenaga. Hal ini benar-benar harus kita ingat sebagai ;pemilik hewan kesayangan. Meskipun harus repot, demi kesehatan mereka kita harus mau bercapek-capek meramu pakan yang berbeda daripada kita harus lebih repot jika merekamengalami gangguan kesehatan kelak.


Karena anjing adalah omnivora maka ia harus mendapatkan pakan yang bersumber dari hewan maupun tumbuhan. Kita dapat memilih mulai dari sayur-sayuran, biji-bijian, daging, ikan, dan lain sebagainya sedangkan kucing adalah karnivora sehingga jika anda tidak memasukkan daftar makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak akan menimbulkan masalah bagi kesehatannya. Untuk mencukupi kebutuhan asam arakhidonat pada kucing anda perlu menyertakan daging ayam, babi maupun minyak ikan pada diet kucing anda namun untuk anjing ketiga jenis makanan ini hendaknya dihindari karena bisa mengakibatkan peradangan dan gatal-gatal pada beberapa jenis anjing.


Indikator Ketepatan Diet

Salah satu indikator ketepatan diet yang diberikan untuk hewan kesayangan anda adalah dengan memperhatikan kulit dan bulunya. Apabila hewan kesayangan anda tidak mendapatkan asam lemak esensial yang cukup maka akibat pertamanya nampak pada kulit. Kulit menjadi bersisik, kering dan merah bahkan mengelupas sehingga terajadi kebotakan di beberapa tempat. Selain itu bulu hewan kesayangan kita tampak kusam, tidak mengkilat, tengik dan terasa berminyak


2 komentar:

Anonim mengatakan...

terimakasih...
informasinya sangat membantu saya.
di perkuliahan maupun di klinik...
saya tunggu informasi lainya...

nurheti2 mengatakan...

Terimakasih, Alhamdulillah kalau bermanfaat, sangat senang bila lain kali anda mencantumkan nama dan alamat email bila meninggalkan komentar. jangan lupa lihat juga ya blog saya yang baru www.permatailmujogja.co.cc dan FB saya di nurheti julia. Terimakasih