30 Okt 2007

27 Okt 2007

PERTANYAAN TERPILIH BULAN INI

1Tentang hewan kesayangan

Selamat siang,

Saya sangat tertarik pada buku anda mengenai "hidup sehat bersama hewan

kesayangan". Tetapi saya ada beberapa pertanyaan yang
mungkin bisa tolong dijawab:
1. bila saya hanya memiliki satu anjing apakah itu tetap tidak boleh
ditaruh
didalam rumah terus?
2. karena itu anjing yang bersifat rumahan / harus terkena AC apakah
boleh
bila tidurnya dikamar saya?
3. solusi yang bisa diberikan? apakah anjing itu perlu kandang atau
apa?

Saya ucapkan banyak terima kasih atas perhatiannya.


Josepher Ardi
Jawaban:

Saya akan mencoba untuk menjawabnya, namun bila nantinya jawabannya
masih kurang saya persilahkan Bapak menghubungi saya kembali, saya akan
menjawabnya dengan senang hati
- Sebaiknya anjing memang dikandangkan meskipun hanya satu. Potensi
terbesar yang berbahaya buat anjing adalah alergi bulunya dan
kemungkinan penularan ringworm. Sedangkan untuk rabies memang berbahaya,
namun dia tidak langsung menularkan, jadi harus melalui gigitan. Hal ini
memang berbeda dengan kucing yang sangat mudah menularkan Toksoplasma
bila tidak dikandangkan karena toksopkasma sangat mudah menular (lihat
kembali buku saya). Memang bahaya anjing tidak sebesar bahaya kucing
namun saya sarankan tetap dikandangkan. Kenapa? Penyakit pada hewan
kesayangan berkembang terus, seperti saja kita lihat dulu flu burung
tidak mematikan namun sekarang mematikan. Nah yang saya khawatirkan
kalau nantinya muncul penyakit berbahaya baru pada anjing yang mudah
menular ke manusia, bukankan akan fatal jika anjing Bapak ada di dalam
rumah. karena penularannya lebih mudah daripada jika dikandangkan

- Wah kalau anjing dibawa tidur sama sekali tidak boleh Pak, sangat
berbahaya karena kalau dia terkena penyakit zoonosis akan sangat mudah
menular apalagi alergi bulunya itu sangat berbahaya. Solusinya untuk
anjing yang memang harus di ruangan ber AC ya buatkan dia kandang yang
dilengkapi AC. Namun sebenarnya pemeliharaan jenis anjing ini akan lebih
tepat kalau dia ditempatkan di villa yang ada di pegunungan karena AC
membuat udara menjadi kering sehingga kurang baik untuk keindahan bulu
dan kulitnya. Tapi kalau memang sudah disayangi ya tidak apa-apa buatkan
saja dia kandang yang dilengkapi AC namun jangan biarkan dia seharian
disana, seing-seringlah ajak dia keluar (misal di halaman) agar kulit
dan bulunya tidak kering. Kalau Bapak punya villa atau rumah di
pegunungan misal di kaliurang, akan baik sekali kalau Bapak buatkan
kandang disana, dan tidak perlu dilengkapi AC.

- Begitu saja Pak, semoga semua ini dapat menjawab pertanyaan Bapak. Oya
ada kesalahan editorial dalam buku saya yang mungkin sedikit mengganggu
Bapak pada tabel tentang vitamin mineral untuk kucing (saya lupa halaman
berapa), pada halaman sambungannya pada bagian atas tabel tertulis
anjing, itu salah yang benar itu lanjutannya tabel kucing.


Demikian saja Pak, selamat membaca dan bila ada pertanyaan selanjutnya
saya akan bersedia menjawabnya.

Salam,
Nurheti Yuliarti
nurheti2@yahoo.com

2. Tentang Anthurium
Ass.Wr.Wb.
Salam & Selamat berkarya !
Setelah membaca dan berusaha memahami buku Media tanam & pupuk utk anth
daun.Yang sangat berguna dan dapat dijadikan panduan. yang ingin saya
tanyakan apa jenis / merk hormon perangsang tunas maupun akar.Tentunya
dengan harga yang terjangkau.Utk seorang pemula dengan modal yg tipis.
Salam. Ngadimin

Wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarokaatuh

Terimakasih atas perhatian Bapak. Terus terang kalau bicara soal merek
saya agak sungkan karena saya enggan untuk mengkomersialkan merk
tertentu. Namun dari pengalaman beberapa praktisi yang pernah saya
kunjungi penggunaan obat perangsang akar yang banyak digunakan dan telah
terbukti cukup baik adalah atonik dan root up (gunakan salah satu). Saya
minta maaf tidak berani merekomendasikan merek lain karena belum melihat
khasiatnya, mungkin Bapak bisa bertanya tentang obat perangsang akar
lain dari teman-teman Bapak sehingga mungkin banyak gunanya untuk
bertukar pengalaman.

Demikian jawaban dari saya, atas perhatian Bapak saya mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya

26 Okt 2007

Menyingkap Rahasia Penyakit Flu Burung

Book Category : Kesehatan

ISBN 979-763-535-x
By Nurheti Yuliarti
14x21 cm, 76hlm
Cetakan II, 2007
Harga Awal: Rp.15.000

Buku ini berusaha mengungkap rahasia-rahasia tentang penyakit flu burung agar masyarakat tidak cemas terus menerus. Buku ini menyajikan pembahasan tentang tamiflu yang ternyata bukan obat yang efektif untuk flu burung serta tip praktis agar tetap aman di saat wabah flu burung menyerang. Penulis menyajikan buku ini dengan bahasa yang sederhana sehingga semua orang mudah membaca serta memahaminya.

Pokok bahasan:
Mengenal penyakit flu burung
Mencegah penyakit flu burung
Kebijakan pemerintah
Tip aman beternak unggas
Tip aman mengolah daging


Sumber: www.andipublisher.com

Hidup Sehat Bersama Hewan Kesayangan

Book Category : Kesehatan

ISBN 979-763-842-1
By Nurheti Yuliarti
14x21 cm, 304 pages
1st Published, 2007
Price: Rp.32500

Memelihara hewan kesayangan saat ini bukan lagi sekedar hobi, tapi bisa menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. Namun sayang, akhir-akhir ini muncul ketakutan banyak orang untuk memelihara hewan kesayangan sehubungan dengan makin beragamnya penyakit pada hewan kesayangan, baik yang menular dari hewan ke hewan maupun dari hewan ke manusia (penyakit zoonosis). Buku ini menjelaskan lima hal yang harus dilakukan sebagai pemilik hewan kesayangan agar tetap dapat memelihara hewan kesayangan yang selalu terjaga kesehatannya. Disamping itu, pemilik, keluarga, dan lingkungan di sekitarnya dapat dicegah dari penularan penyakit zoonosis.

Buku Hidup Sehat Bersama Hewan Kesayangan ini mengajarkan bagaimana memelihara hewan kesayangan yang ramah lingkungan dan menguraikan secara tuntas berbagai penyakit zoonosis hewan kesayangan (penyakit pada hewan kesayangan yang dapat menular ke manusia dan sebaliknya). Buku ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh pecinta maupun pebisnis hewan kesayangan, terutama untuk anjing, kucing, burung, kelinci, marmot dan hamster agar berhasil mewujudkan hidup sehat bersama hewan kesayangan.

Buku ini ditulis dengan bahasa yang begitu sederhana sehingga siapapun Anda akan mudah membaca dan memahami isinya. Dengan membaca buku ini diharapkan tidak lagi kata takut untuk memelihara hewan kesayangan sehingga hobi jalan terus..., bisnis jalan terus..., hidup sehat pun jalan terus.

Sumber: www.andipublisher.com

Menyiapkan Bakalan pada Adenium Gaya Bonsai E-mail
Oleh Newsroom
Kamis, 20 September 2007
Memiliki adenium gaya bonsai dengan bonggol yang unik, tajuk yang indah, dan bunga yang lebat merupakan dambaan setiap hobiis. Namun, untuk mendapatkan ketiga hal tadi, harus didukung perawatan yang benar dan keadaan lingkungan yang sesuai.

Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan membuat adenium gaya bonsai adalah pemilihan bakalan yang tepat. Hal ini akan membuat keberhasilan proses pembentukan adenium gaya bonsai semakin terjamin.

Untuk mendapatkan bakalan yang tepat, sebaiknya kita memerhatikan beberapa faktor berikut ini:

  • Sehat
    Bakalan yang akan dibentuk harus sehat, ditandai dengan akar, batang, ranting, dan daunnya yang berwarna hijau mengilap. Sebagai masukan, jangan memilih bakalan yang daunnya berwarna kuning tetapi tidak mudah rontok. Daun yang seperti itu menandakan bakalan sedang terserang penyakit. Namun, tidak jadi masalah jika daun yang berwarna kuning tersebut mudah rontok, karena ini menandakan bakalan sedang mengalami proses kerontokkan alami.
  • Berumur Tua
    Bakalan yang akan dibentuk menjadi gaya bonsai hendaknya dipilih dari adenium yang sudah tua, minimal sudah berusia tiga tahun. Penggunaan bakalan yang sudah tua menjamin kegagalan pembentukan adenium gaya bonsai semakin kecil. Pasalnya, bakalan yang masih muda sangat rentan terkena serangan busuk akar saat dibentuk menjadi gaya bonsai. Akibatnya, bukan keelokan adenium gaya bonsai yang didapat, tetapi malah kematian bakalan itu sendiri.
    Selain berumur tua, karakteristik individu bakalan dan faktor lingkungan (termasuk jenis pot yang digunakan, lokasi peletakan pot, dan habitat awal) juga turut menentukan kesiapan bakalan untuk dibentuk menjadi adenium gaya bonsai. Sebagai patokan, adenium yang sudah tua dan siap dibentuk menjadi gaya bonsai memiliki ciri tekstur kulit hijau tua dan mengilap serta memiliki pecahan halus dan rapat pada kulit dan bonggolnya.
  • Mempunyai Bakat
    Keelokan sebuah adenium gaya bonsai sudah dapat dilihat sejak masih berbentuk bakalan. Dengan kata lain, bakalan sudah memiliki bakat. Keadaan ini membuat kita tidak perlu bersusah payah untuk menentukan gaya bonsai apa yang akan dibentuk. Sebagai contoh, bakalan yang bentuknya meliuk ke kanan atau ke kiri sangat cocok dibentuk menjadi adenium gaya tertiup angin atau gaya slanting (miring).
  • Alur Dasar Baik
    Bakalan yang akan dibentuk menjadi adenium gaya bonsai harus memiliki alur dasar yang baik mulai dari akar, cabang, hingga rantingnya. Perbandingan jumlah dan ukuran, cabang dan ranting hendaknya seimbang dengan besar dan tinggi batang. Selain itu, harus terdapat keseimbangan antara jumlah cabang dan ranting.
  • Kuat
    Adenium yang akan dibentuk menjadi gaya bonsai harus dapat berdiri kokoh, batangnya keras, dan perakarannya mencengkeram media tanam dengan kuat.

Mendapatkan bakalan yang tepat pada adenium gaya bonsai ini diungkapkan Nurheti Yuliarti & Sukris Dwi Ruwanto dalam buku Membentuk & Merawat Adenium Gaya Bonsai yang diterbitkan oleh AgroMedia Pustaka.

Buku ini juga memaparkan mengenai tata cara membentuk adenium gaya bonsai, memperindah penampilan adenium gaya bonsai, merawat adenium gaya bonsai, dan pengendalian hama serta penyakit pada adenium gaya bonsai.


Sumber: www.agromedia.net

Cara Tepat Memupuk Anthurium Daun E-mail
Oleh Newsroom
Selasa, 23 Oktober 2007

Pupuk dasar bagi anthurium adalah NPK yang banyak tersedia di pasaran. Jenis dan dosis yang digunakan tergantung pada media tanam yang digunakan, kondisi cahaya, umur tanaman, dan kultivar anthurium. Jenis yang digunakan berupa pupuk daun untuk menyuburkan daun, dan pupuk majemuk untuk memberi nutrisi di daerah perakaran.

Menurut pengalaman para praktisi, penggunaan pupuk dengan dosis kecil tetapi sering lebih memberikan efek yang menggembirakan dibandingkan dengan pemberian dalam jumlah banyak tetapi sekali waktu.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya kita membuat variasi sendiri dalam mengaplikasikan dosis yang ada tapi tetap dalam dosis yang tepat. Misalkan jika dosisnya 2 g/liter harus diberikan 2 minggu sekali, kita dapat menggantinya dengan 1 g/liter diberikan 1 minggu sekali.

Kadang-kadang, pemberian pupuk daun (yang pemberiannya dengan cara disiramkan atau disemprotkan ke daun) akan meninggalkan bercak-bercak daun sehingga daun tampak kotor ataupun kusam.

Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya setelah pupuk daun dapat diserap secara maksimal (kira-kira 6-8 jam setelah penyemprotan) noda pupuk pada daun dapat dibersihkan dengan cara mengusapnya dengan kapas yang telah dibasahi dengan air bersih.

Penggunaan pupuk sebaiknya dilakukan secara bergantian antara pupuk buatan dan pupuk organik agar dapat menutup kekurangan masing-masing. Pupuk buatan umumnya memberikan reaksi yang lebih cepat dibandingkan dengan pupuk organik. Selain itu, kadar setiap unsur hara dalam pupuk buatan sudah diketahui dengan pasti dibandingkan dengan pupuk organik yang komposisinya kadang-kadang berbeda-beda.

Namun, penggunaan pupuk buatan secara terus-menerus ataupun berlebihan akan mengganggu kehidupan dan keseimbangan media tanam, meningkatkan dekomposisi bahan organik, dan akhirnya menyebabkan degradasi struktur media tanam sehingga menjadi rentan kekeringan.

Selain itu, penggunaan pupuk buatan, terutama yang mengandung N, P, dan K secara terus-menerus akan mengakibatkan penipisan unsur-unsur mikro. Bahkan, pengaplikasian pupuk yang mengandung unsur nitrogen (N) tidak seimbang dari pupuk mineral nitrogen menyebabkan menurunnya pH tanah dan ketersediaan fosfor (P) bagi tanaman.

Sementara itu, penggunaan pupuk organik tanpa penggunaan pupuk buatan juga tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Pasalnya, kandungan unsur hara yang ada di dalam pupuk organik jauh lebih kecil dibandingkan dengan kandungan unsur hara pada pupuk buatan.

Akibat dari pemupukan yang hanya menggunakan pupuk organik adalah melambatnya perputaran ketersediaan unsur hara yang ada di dalam media tanam sehingga pertumbuhan anthurium tidak seperti yang diinginkan. Itulah sebabnya, penggunaan pupuk buatan harus diselang-seling dengan pupuk organik.

Cara tepat pengaplikasian pupuk pada anthurium daun ini dikutip dari buku Media Tanam & Pupuk untuk Anthurium Daun yang ditulis oleh Nurheti Yuliarti & Redaksi AgroMedia.

Buku yang diterbitkan oleh AgroMedia Pustaka ini membahas secara lengkap mengenai jenis-jenis media tanam dan pupuk yang tepat bagi si Raja Daun. Mulai dari manajemen media tanam, tip mengatasi kegagalan pemupukan pada anthurium daun ada dalam buku ini, hingga faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pemupukan dapat Anda temukan dalam buku ini.


Sumber:www.agromedia.net