18 Mar 2010

SEKILAS TENTANG PENYAKIT BATU EMPEDU

Batu kandung empedu dapat terbentuk karena empedu mengandung kolesterol dan bilirubin yang berasal dari pemecahan sel darah merah yang sudah rusak. Apabila keseimbangan kelarutan kolesterol dan bilirubin terganggu, dapat terbentuk batu.
Sekitar sepertiga penderita yang mempunyai batu di kandung empedu tidak merasakan gejala. Batu itu baru diketahui apabila dilakukan pemeriksaan USG. Batu ini dapat tetap berada di kandung empedu, namun juga dapat menutupi saluran penghubung antara kandung empedu dengan duktus biliaris yang disebut duktus choledoctus.

Duktus biliaris kemudian menyatu dengan saluran dari pancreas yang kemudian bersama sama bermuara ke usus kecil (duodenum). Batu empedu dapat juga menutupi saluran duktus biliaris dan di muara duodenum. Bila saluran ini tertutup maka timbulah gejala mulas yang hilang timbul (disebut juga kolik).
Apabila batu yang berada di saluran tersebut dapat melewati duktus dan sampai ke usus kecil maka gejala kolik akan hilang. Lebih sering terjadi, batu di saluran tersebut tersumbat dan menimbulkan infeksi saluran empedu yang disebut sebagai kolesistitis. Disamping itu, karena pengeluaran empedu juga terhambat terjadilah ikterus (mata dan kulit berwarna kuning). Jika sumbatan batu terletak di dekat muara duodenum maka akibat sumbatan tersebut dapat menimbulkan pancreatitis.

Untuk menghilangkan gejala kolik dokter dapat memberikan obat yang tergolong spasmolitik untuk mengurangi kontraksi otot yang berusaha mendorong batu tersebut. Hilangnya rasa mulas atau kolik tidak berarti batu batu tidak ada lagi di kandung empedu atau salurannya. Pemeriksaan USG dapat menunjang apakah masih terdapat batu.

Sumber: Djauzi. S , 2005. Penerbit Kompas

Tidak ada komentar: