23 Mar 2010

HIKMAH TENTANG SEPATU SI BAPAK

Oleh: Nurheti Yuliarti

Yogya 21-3-2010 Siang tadi, udara yang sangat panas tiba tiba menjadi mendung disertai angin yang bertiup sepoi sepoi. Hawa yang sangat sejuk membuatku langsung ingin merebahkan badan diatas ranjang berbalut sprei biru yang baru saja kurapikan. Suasana di kos yang sepi di hari ahad ini membuatku semakin ingin merasakan lembutnya sprei. Sayang sekali aku ingat belum mengepel lantai. Padahal kapan lagi harus ngepel kalau tidak hari ini. Rutinitas begitu padat di luar hari ahad. Ya sudah, kuurungkan niatku melepas lelah di ranjang tidurku setelah sedari pagi beraktivitas.
Aku putar radio, dan kutemukan gelombang radio kesayanganku Sonora FM Jogjakarta. Sambil mengepel aku mendengarkan siaran music yang dipadukan dengan berita hari ini. Disela sela itu, sang penyiar masih memutarkan kisah inspiratif kesukaanku. Kisah kali ini benar benar menyentuh hatiku sehingga tidak ada salahnya aku membagikan kepada pembaca blog ku yang sangat aku cintai. Kuberi judul kisah ini Hikmah Tentang Sepatu si Bapak.

Meski tidak persis benar Begini kira kira ceritanya” Suatu kali ada seorang Bapak menaiki sebuah bus, setelah dia naik ke dalam bus, belum lagi dia duduk salah satu sepatunya terlepas. Ketika ia akan mengambil sepatunya tiba tiba pintu bus tertutup dan perlahan bus berjalan. Ia nampak kecewa namun dengan tenang ia segera mencari tempat duduk. Tak lama kemudian dia segera melepas sepatu yang masih melekat di kakinya. Ia buka jendela, bapak itu melongok ke belakang lalu ia lemparkan sepatu di tangannya tepat di sebelah sepatunya yang terjatuh tadi. Seorang pemuda yang ada disebelahnya bertanya”mengapa Bapak membuang sepatu Bapak?”. Sang bapak menjawab” Aku memang telah kehilangan sesuatu, namun bukan berarti aku akan membiarkan sesuatu yang masih kumiliki tidak lagi bermanfaat. Jika sepatu ini tetap ku bawa tidak akan ada manfaatnya bagiku, namun jika sepatu ini aku buang bersama sepatuku yang terjatuh tadi, aku berharap akan ada manfaatnya untuk orang yang menemukan”.

Cerita diatas memang sangat sederhana namun hikmahnya begitu dalam. Di dalam hidup ini pastilah kita akan banyak kehilangan sesuatu, namun kiranya Alloh SWT lebih tahu akan apa yang kita perlukan, disaat kita kehilangan sesuatu bisa jadi itu adalah caraNya agar kita mendapatkan yang lebih baik untuk kita. Yang dapat kita perjuangkan hanyalah bagaimana agar kita tidak kehilangan yang terbaik untuk kita. Di saat kita kehilangan sesuatu bisa jadi itu menjadi jalan bagi orang lain untuk mendapatkan yang terbaik bagi dia. Sebagai contoh dalam kisah tadi, bisa jadi pasangan sepatu tadi akan bermanfaat jika ditemukan orang yang membutuhkan, lain halnya jika hanya sebelah sepatu yang ditemukan, maka sepatu tersebut tidak akan bermanfaat demikian pula sebelah sepatu yang masih dimiliki Bapak tersebut.

Pembaca yang budiman, ketika kita memiliki sesuatu, sebenarnya semua itu hanya titipan dari Alloh SWT. Seperti halnya titipan dari orang lain, titipan dari Alloh pun demikian, pada saatnya dia akan diambil oleh yang punya. Yang penting bagi kita janganlah kita mencoba merebut apa yang menjadi milik orang lain karena itu adalah suatu kedzaliman. Ingatlah bahwa doa orang yang di dzalimi itu tidak ada batas dengan Alloh SWT. Kalau anda mengalami kesialan terus menerus, cobalah introspeksi, jangan jangan anda pernah menzalimi orang lain, orang yang anda dzalimi tidak rela dan mendoakan yang jelek untuk Anda. Ingatlah, apakah anda pernah merebut istri atau suami orang lain, merebut calon istri atau calon suami orang lain, apakah anda sering telat menggaji karyawan anda, apakah anda tidak memberikan gaji yang layak untuk karyawan anda, apakah anda sudah memanusiakan pembantu rumah tangga anda? Jangan menjawab pada saya. Jawablah dalam hati saja. Bersyukurlah kalau jawabanya tidak dan bertobatlah kalau jawabannya iya. Mintalah maaf pada orang yang anda dzalimi dan perbaikilah tindakan anda selanjutnya. Pertanyaan dan comment its OK.

Tidak ada komentar: