5 Jan 2008

CALADIUM SANG SAYAP BIDADARI


E-mail
Pantas jika julukan sayap bidadari disandang oleh caladium. Daunnya yang lebar, coraknya yang variatif dan kaya warna membuat sosoknya semakin memesona. Keberadaannya semakin diakui di jagad bisnis tanaman hias setelah muncul hibrida-hibrida baru yang membuat penampilannya semakin elok. Tak mengherankan jika caladium kemudian menjadi incaran para hobiis tanaman hias. Perawatannya cukup gampang, asalkan Anda paham cara dan syarat hidupnya.

Meskipun demikian, sayangnya tanaman ini dikenal sebagai tanaman yang sulit menghasilkan daun dalam jumlah banyak secara serempak. Bahkan, dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan atau ketika cara perawatannya salah, caladium tidak akan mengeluarkan tunas dan berhenti tumbuh sementara (dormansi).

Dormansi merupakan salah satu cara bagi caladium untuk bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Untuk caladium yang dipelihara, dormansi bisa muncul pada musim kemarau atau saat kekurangan air siraman. Tak hanya itu, media tanam yang terlalu keras dan padat juga bisa memicu dormansi.

Saat dormansi, masih banyak hobiis tanaman hias yang mengira bahwa caladium yang dimilikinya telah mati, padahal tidak. Bagi para breeder tanaman hias, keadaan dormansi sering dimanfaatkan untuk melakukan perbanyakan tanaman atau merawat umbinya agar pada periode pertumbuhan berikutnya memunculkan daun dengan jumlah yang lebih banyak.

Selain berfungsi sebagai alat perkembangbiakan, sebelum masa dormansi terjadi, umbi caladium juga bermanfaat sebagai “gudang” penimbun cadangan makanan yang akan digunakan untuk melakukan pertumbuhan saat masa dormansi tiba.

Itu sebabnya, semakin besar ukuran umbi semakin lama juga waktu dormansinya. Keadaan inilah yang harus diatasi. Pasalnya, jumlah cadangan makanan yang ada di dalam umbi sangat terbatas sehingga dikhawatirkan caladium akan mati jika terlalu lama dormansi.

Nah, jika Anda memiliki caladium yang akan mengalami dormansi, jangan khawatir karena sebenarnya masa dormansi ini bisa dipercepat. berikut ini adalah caranya:

  1. Umbi caladium dikeluarkan dari media tanam, ditaruh di dalam wadah yang kering dan bersih kemudian diletakkan di tempat yang teduh dan sejuk. Biarkan umbi sampai tumbuh tunas. Namun, tunas pertama yang muncul harus segera dipotong dengan menggunakan pisau yang tajam dan steril. Pemotongan tunas ini akan merangsang pertumbuhan tunas lain dalam jumlah yang lebih banyak. Setelah itu, umbi caladium bisa segera ditanam kembali. Biasanya sekitar dua minggu kemudian sudah tumbuh tunas baru yang muncul ke atas permukaan media tanam.
  2. Umbi cadangan dikeluarkan dari media tanam, lalu direndam di dalam larutan hormon penumbuh seperti Happy Gro. Perendaman dilakukan selama 15 menit dengan tujuan merangsang pertumbuhan tunas. Setelah itu umbi dapat ditanam kembali dan sisa larutan hormon dapat disiramkan ke media tanam. Usahakan media tanam selalu dalam keadaan lembap. Untuk itu pot dapat disungkup dengan plastik transparan, lalu diletakkan di tempat yang teduh, sejuk, dan agak gelap. Satu sampai dua minggu kemudian biasanya sudah tumbuh tunas yang muncul ke atas permukaan media tanam.

Mengatasi masalah dormansi pada caladium ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pesona caladium Anda yang ditulis oleh Nurheti Yuliarti dalam buku Caladium; Pesona Sang Sayap Bidadari.

Melalui buku yang diterbitkan oleh AgroMedia Pustaka ini, Anda juga dapat menemukan berbagai informasi seputar cara merawat, mananam, memperbanyak, dan mempercantik penampilan caladium.


Sumber: www.agromedia.net

Tidak ada komentar: