26 Mei 2008

AWAS ANTHRAK!PENYAKIT MEMATIKAN YANG DAPAT MENYERANG TIBA TIBA

Antrak adalah penyakit infeksi akut dan menular yang disebabkan oleh bakteri berbentuk batang yang disebut Bacillus anthracis. Penyakit ini sering disebut juga radang limpa, milz brand charbon, malignant pustule, malignant carbuncle, murrain, dan wool sorter’s disease. Antrak begitu ditakuti karena memang sangat berbahaya sebab bersifat zoonosis yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Selain itu bakteri anthrak jika mengalami kontak dengan oksigen akan membentuk spora yang sangat tahan hidup dalam lingkungan yang buruk sekalipun, spora inilah yang sering disalahgunakan untuk senjata biologis. Di dalam tanah spora antrak dapat tahan berpuluh-puluh tahun (sampai 70 tahun) sehingga merupakan ancaman baik pada hewan maupun manusia. Mula-mula antrak dikenal sebagai “inhalation anthrax” yaitu antrak bentuk pernafasan yang menular lewat saluran pernafasan, kejadian ini mula-mula menyerang para pekerja penyortir bulu domba di Inggris. Saat ini Antrak pada manusia terjadi atas empat tipe. Yang paling umum terjadi adalah antrak bentuk kutan/kulit. Selain itu terdapat antrak bentuk pernafasan, Gastrointestinal dan antrak bentuk otak yang merupakan kelanjutan antrak bentuk lain setelah bakteri menyebar sampai ke otak lewat darah. Meskipun jarang terjadi namun anthrak bentuk inhalasi dapat berakibat fatal karena diagnosa yang sulit ditambah proses penyakit yang cepat sehingga tingkat kematian dapat mencapai 100%.

Di Indonesia ada beberapa daerah yang endemik anthrak yaitu Jambi, Jawa barat (bogor), Jawa Timur, Purwakarta, Yogyakarta (Sleman), Boyolali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Antrak menyerang hampir semua hewan terutama hewan berdarah panas. Untuk mencegah agar Antrak tidak menyerang baik hewan maupun manusia kesehatan lingkungan kerja harus selalu dijaga, mewapadai tanah di daerah endemik terutama pada musim hujan karena spora anthrak akan terbawa air hujan ke daerah yang lebih rendah dan melakukan vaksinasi apabila perlu. Yang sangat penting diperhatikan adalah jika ada ternak mati di duga antrak jangan disembelih maupun dibuka karena jika kuman anthrak mengalami kontak dengan oksigen di udara akan membentuk spora yang sangat tahan hidup pada lingkungan yang buruk sekalipun. Selain itu daging jangan dikonsumsi karena anthrak dapat menular melalui daging yang tidak dimasak dengan baik (sekalipun dimasak dengan baik tetapi sangat dilarang memakan daging dan bagian tubuh lainnya dari hewan terserang antrak karena menyembelihnyapun akan menimbulkan bahaya yang sangat besar), dan segera melaporkan kejadian antrak pada dinas peternakan agar segera dilakukan penanganan.

Akhir kata, mari kita selalu waspada, jangan lengah meski tidak ada wabah. karena sewaktu waktu dia bisa menyerang

Salam. Nurheti Yuliarti

Tidak ada komentar: